Usulan  konsolidasi ataupun merger yang direkomendasikan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika dibalas hangat oleh beberapa operator telekomunikasi. Langkah konsolidasi dianggap bisa membuat industri telekomunikasi di Negara Indonesia menjadi lebih sehat.

Sebagaiman yang diketahui, perang tarif seringkali terjadi diantara operator sampai membuat persaingan yang ketat. Bukan hanya dari sisi operator, perang tarif juga mengakibatkan kebingungan untuk konsumen ataupun pengguna layanan operator.

Tidak hanya Indosat Ooredo dan Tri Indonesia, ide konsolidasi juga disambut positif PT Smartfren Telecom. Walaupun demikian, pihak Smartfren tak bisa menjelaskan rencana Smartfren terkait konsolidasi. Langkah konsolidasi berada pada pihak share holder, bukan berada pada levelnya. Smartfren juga mengakui, belum ada arahan dari pemegang kepentingan konsolidasi itu.

Disisi lain, Telkomsel belum memberikan komentarnya mengenai komentar usulan konsolidasi Kominfo. Adita Irawati selaku Vice President Corporate Communications mengungkapkan bahwa yang terpenting yakni bagaimana operator tetap bisa memberikan layanan berkualitas dengan tarif yang terjangkau dan tetap bisa membangun. Dampak konsolidasi baik untuk operator ataupun pelanggan tergantung di kondisi dan assessment masing-masing operator.

Banyaknya jumlah operator yang ada di Tanah Air, turut menjadi alasan Kominfo demi mengusulkan konsolidasi operator telekomunikasi. Beberapa pejabat perusahaan telekomunikasi menjelaskan bahwa jumlah ideal operator di Indonesia berkisar 3 hingga 4 operator.

 
Keywords : operator celuler,pulsa,telkom,telefon