Pada kuartal III 2018, PLN alami kerugian hingga mencapai Rp 18,46 triliun. Hal itu dilaporkan PLN dalam laporan keuangan yang mereka rilis. Menurut Executive Vice President Corporate Comunication PLN, kerugian tersebut terjadi karena adanya selisih kurs mata uang asing sebesar Rp 17,32 triliun.

Nilai tukar rupiah yang melemah memang membuat selisih kurs PLN pada kuartal III 2018 meningkat pesat. Selain itu, utang PLN juga bertambah dalam 10-30 tahun mendatang dan harus dicatat dalam laporan keuangan kuartal III 2018 sesuai standar akuntansi. Akan tetapi, PLN tidak mengalami kerugian secara riil saat ini dan baru berupa catatan saja.

Laba PLN sebelum selisih kurs pada triwulan III tahun 2018 sebesar Rp 9,6 triliun, meningkat 13,3% dibandingkan dengan tahun lalu sebesar Rp 8,5 triliun. Kenaikan laba tersebut ditopang oleh kenaikan penjualan dan efisiensi yang dilakukan oleh perusahaan serta adanya kebijakan pemerintah DMO harga batubara.

Akan tetapi, persoalan yang dihadapi PLN belum membuat pihaknya untuk menaikkan tarif listrik. Selain itu, pihaknya juga menegaskan bahwa hingga akhir tahun 2018, tarif listrik masih akan sama. Daripada menaikkan tarif listrik, PLN justru memilih untuk melakukan efisiensi. Salah satu caranya adalah dengan mengganti bahan bakar minyak dengan batu bara. Dengan langkah tersebut, PLN mengklaim bisa melakukan penghematan sebesar Rp 4,5 triliun.

Jumlah pelanggan pada triwulan III 2018 mencapai 70,6 juta atau bertambah 2,5 juta pelanggan dari akhir tahun 2017. Hal tersebut mendorong kenaikan rasio elektrifikasi nasional dari 95,07% pada 31 Desember 2017 menjadi 98,05% pada 30 September 2018 dan telah melebihi target yang ditentukan, yakni sebesar 96,7%.

Pendapatan usaha PLN kuartal III 2018 mencapai total Rp 200,91 triliun. Pendapatan usaha tersebut didapat dari berbagai hal, seperti penjualan tenaga listrik sebesar Rp 194,4 triliun, penyambungan pelanggan Rp 5,21 triliun, pendapatan lain-lain Rp 1,3 triliun.

Lalu, apakah yang bisa dilakukan masyarakat untuk membantu PLN? Salah satu cara termudah yang dapat dilakukan adalah membayar tagihan listrik tepat waktu. Selain itu, PLN juga sudah bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memudahkan pembayaran PLN, seperti DavestPay. Pembayaran listrik melalui DavestPay memudahkan penggunanya karena dapat dilakukan dari smartphone kapan saja dimana saja. Tentunya hal tersebut membuat pengguna lebih fleksibel dalam bertransaksi. DavestPay merupakan platform dari PT Hensel Davest Indonesia yang merupakan perusahaan fintech terintegrasi.

 
Keywords : Davestpay,PLN,Bayarlistrik,tokenlistrik,listrikpascabayar,paymentonline,ppob,pembayaranmudah,technology,fintech