3 Macam Modal yang Harus Dimiliki Ketika Buka Usaha

Sekarang ini, dunia seakan memasuki trend bahwa semua orang perlu membuka usaha sendiri. Terdapat banyak sekali artikel mengenai usaha apa saja yang cocok untuk dibuat. Jadi dimanapun orang-orang bisa termotivasi dalam membuat usaha sendiri. Lalu apa saja hambatan yang harus dilalui ketikan membuat usaha sendiri?
Salah satu yang sering dirasakan yakni kendala dalam permodalan. Sebenarnya yang lebih penting adalah cara menghitung modal yang ada dan mengelolanya. Terkadang seseorang belum tahu apakah modal yang dimiliki sudah cukup atau belum dalam menjalankan usaha.
Pada dasarnya hanya ada 3 macam modal yang wajib untuk dipersiapkan dan dimiliki oleh semua orang yang ingin membuka serta menjalankan usaha. Berikut ini merupakan ulasannya.
Modal investasi awal
Modal investasi awal merupakan modal yang diperlukan untuk dapat membuka usaha pertama kalinya. Contohnya ketika ingin membuka toko peralatan rumah tangga, diawali dengan alat dapur, taplak meja, gordyn jendela, dan sebagainya. Maka dari itu perlu perincian biaya mengenai ruangan, lemari penyimpanan produk, pendingin ruangan, mesin kasir, dan peralatan lainnya.
Setelah muncul perincian, maka biaya tersebut ditotalkan, dan hasilnya pun merupakan jumlah investasi awal yang harus disediakan untuk memulai usaha.
Modal kerja
Modal kerja merupakan modal yang diperlukan untuk memodali barang yang akan dipasarkan. Misalnya ingin menjual baju dengan harga Rp 150 ribu, maka modal kerja adalah modal yang diperlukan untuk membeli baju tersebut. Contohnya baju yang seharga Rp 150 ribu tersebut sebenarnya dibeli dengan harga hanya Rp 120 ribu. Maka harga Rp 120 ribu inilah yang merupakan modal kerja.
Modal kerja ini juga harus dirincikan dan dipersiapkan perbulannya sebagai biaya yang wajib dikeluarkan perbulannya bila barang yang dijual laku dipasarkan.
Modal operasional
Berbeda dengan modal investasi awal dan modal kerja, modal operasional merupakan modal yang harus dikeluarkan per bulannya untuk operasional usaha, terlepas dari barang dagangan laku ataupun tidak. Misalnya yakni biaya telepon, air, listrik, sewa ruangan jika menyewa, gaji pegawai, dan segala jenis pengeluaran tiap bulan baik barang yang dijual laku atau tidak. Biaya operasional ini bersifat tetap jumlanya. Jadi persiapkanlah modal cadangan untuk biaya operasional karena ini pasti akan selalu ada.